Polusi Udara Meningkat, Pemerintah Thailand Berlakukan Transportasi Gratis di Bangkok

- Admin

Rabu, 29 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Thailand gratiskan transportasi umum selama seminggu untuk mengurangi polusi udara di Bangkok. | Freepik/rawpixel

Thailand gratiskan transportasi umum selama seminggu untuk mengurangi polusi udara di Bangkok. | Freepik/rawpixel

PoinMedia.Com – Pemerintah Thailand mengambil langkah tegas untuk menanggulangi polusi udara di Bangkok, salah satu kota dengan tingkat kemacetan dan pencemaran udara tertinggi di dunia.

Mulai Sabtu, 25 Januari 2025, seluruh layanan transportasi umum di ibu kota, termasuk skytrain, metro, kereta ringan, dan bus, akan digratiskan selama satu minggu.

Menteri Transportasi Thailand, Suriya Juangroongruangkit, menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya, yang menjadi penyumbang utama polusi udara.

“Kami berharap kebijakan ini akan membantu menekan polusi,” ujar Suriya, seperti dilaporkan Channel News Asia.

Selain menggratiskan transportasi umum, pemerintah juga mengambil langkah cepat dengan menutup 350 sekolah di Bangkok pada Jumat, 24 Januari 2025, guna melindungi kesehatan para siswa dari paparan polusi udara.

Bangkok Masuk Zona Merah Polusi Udara

Menurut data IQAir, kualitas udara di Bangkok pada Jumat, 24 Januari 2025, mencapai indeks 188 pada pukul 09.40 waktu setempat, menjadikannya kota dengan kualitas udara terburuk keempat di dunia.

Baca Juga :  Jutaan Pasien Terancam! AS Putus Bantuan Obat HIV dan TBC, Ini Dampaknya

Pemerintah Metropolitan Bangkok (BMA) melaporkan bahwa 48 dari 50 distrik di kota tersebut kini masuk dalam kategori zona merah, dengan rata-rata konsentrasi partikel PM2.5 mencapai 88,4 µg/m³.

Distrik Nong Khaem tercatat sebagai wilayah dengan tingkat polusi terparah, dengan konsentrasi PM2.5 mencapai 108 µg/m³.

Untuk mengurangi risiko kesehatan, pemerintah setempat mengimbau warga agar bekerja dari rumah jika memungkinkan dan membatasi aktivitas di luar ruangan.

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp67,1 Miliar

Guna mendukung kebijakan transportasi gratis ini, pemerintah Thailand mengalokasikan anggaran sebesar 140 juta Baht atau sekitar Rp67,1 miliar sebagai kompensasi bagi operator transportasi umum.

Langkah ini memungkinkan seluruh armada bus dan kereta listrik di Bangkok tetap beroperasi tanpa biaya bagi masyarakat. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menegaskan bahwa penanggulangan polusi udara, khususnya partikulat (PM) 2.5, merupakan prioritas nasional yang harus segera ditangani.

Baca Juga :  LPI Pertanyakan Dasar Pelaporan Kholid Mikdar, Sebut Tidak Ada Kegaduhan di Banten

“Pemerintah akan melanjutkan setiap langkah untuk mengatasi masalah ini dengan cepat,” ujar Paetongtarn dalam pernyataannya di akun X.

Dampak Polusi Udara di Asia Tenggara

Bangkok bukan satu-satunya kota di Asia Tenggara yang mengalami polusi udara parah. Beberapa kota besar lain juga mencatatkan kualitas udara buruk, dengan Ho Chi Minh di Vietnam berada dalam kondisi lebih parah dari Bangkok, sementara Phnom Penh di Kamboja menempati posisi kelima, dan Hanoi di peringkat ketujuh dalam daftar kota dengan udara paling tercemar.

Dengan kebijakan ini, pemerintah Thailand berharap dapat mendorong lebih banyak warga untuk menggunakan transportasi umum serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya bersama dalam mengurangi pencemaran udara.***

 

 

Berita Terkait

Panglima TNI dan Komisi I DPR RI Dukung Bantuan Sarpras untuk Penanggulangan Bencana di Sukabumi
Prabowo Subianto: Pers Profesional dengan Integritas, Pilar Demokrasi Bangsa
Raffi Ahmad Tanggapi Isu Penimbunan Gas Elpiji 3 Kg di Rumahnya
Polda Gorontalo Ungkap Tambang Emas Ilegal di Boalemo, Tiga Pelaku Diamankan
Kecelakaan Maut di GT Ciawi: 8 Orang Tewas, Satu Korban Meninggal Saat Pinjam Kartu E-Toll
Tak Hanya Properti, Ini Koleksi Kendaraan Mewah Raffi Ahmad yang Capai Rp55 Miliar!
Kasus Perampokan Geng Rusia di Bali: Korban Dipaksa Transfer Rp3,4 Miliar!
Fakta Baru! Bocah 10 Tahun di Nias Selatan Alami Kekerasan Parah, Polisi Usut Tuntas

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 16:20 WIB

Panglima TNI dan Komisi I DPR RI Dukung Bantuan Sarpras untuk Penanggulangan Bencana di Sukabumi

Senin, 10 Februari 2025 - 05:13 WIB

Prabowo Subianto: Pers Profesional dengan Integritas, Pilar Demokrasi Bangsa

Minggu, 9 Februari 2025 - 05:34 WIB

Raffi Ahmad Tanggapi Isu Penimbunan Gas Elpiji 3 Kg di Rumahnya

Kamis, 6 Februari 2025 - 19:59 WIB

Polda Gorontalo Ungkap Tambang Emas Ilegal di Boalemo, Tiga Pelaku Diamankan

Rabu, 5 Februari 2025 - 14:41 WIB

Kecelakaan Maut di GT Ciawi: 8 Orang Tewas, Satu Korban Meninggal Saat Pinjam Kartu E-Toll

Berita Terbaru

DPRD Kabupaten Sukabumi menerima audiensi DOB Sukabumi Utara dan menyatakan dukungan penuh terhadap pemekaran.

Pemerintahan

DPRD Terima Audiensi DOB Sukabumi Utara, Pemekaran Masuki Tahap Akhir

Selasa, 10 Jun 2025 - 17:02 WIB

Ombaknya tenang, pemandangannya memukau.

Wisata

Pantai Cikembang, Surga Baru bagi Peselancar Pemula

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:32 WIB

error: Content is protected !!